Pages

Wednesday, January 21, 2015

Kewirausahaan



 KEWIRAUSAHAAN
Zaenal Arifin
 
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.
Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfiah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya.

 B.     Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%. Hal ini menunjukkan jika kondisi perekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki presentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13%  penduduknya menjadi wirausahawan.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan jika tujuan dari kewirausahaan adalah
1.      Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas
Hal ini karena semakin banyak penduduk yang menjadi wirausaha maka ekonomi bangsa akan mandiri dan tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis. Dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah. Hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, modal mereka akan bertambah, dan mampu menembus pangsa pasar global yang nantinya akan menaikkan neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan.
2.      Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. Hal ini akan membangkitkan dan membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat khusunya generasi muda untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha sehingga tidak hanya menjadi pencari kerja saja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
  1. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat maupun meningkatkan daya saing negara. Hal ini dapat dilihat bahwa kewirausahaan dapat menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kekurangan lapangan pekerjaan sehingga hal ini akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyrakat luas. Kemudian, kewirausahaan juga dapat menigkatkan daya saing negara karena sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonomian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Adapun tujuan lain dari kewirausahaan meliputi :
1.      Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.      Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.      Membudayakan sikap unggul, berperilaku positif, dan kreatif.
4.      Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah bertahan hidup dan berkembang.
5.      Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berujung pada ekonomi bangsa.
6.      Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif serta kemakmuran bangsa Indonesia.
C.    Manfaat Kewirausahaan
Manfaat Kewirausahaan Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu (mikro dan makro) menurut M Anang Firmansyah:
1.      Memperoleh kontrol atas kemampuan diri Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.
2.      Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men-coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubahan.
3.      Memperoleh manfaat finansial tanpa batas Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata In-dustri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wi-rausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.
4.      Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggungjawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya
Manfaat adanya wirausaha menurut H. Buchari Alma, (2008:1) antara lain:
1.      Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi penganguran.
2.      Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
3.      Menjadi contoh bagi anggota masyarakaat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4.      Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.
5.      Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
6.      Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.
7.      Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah Swt.
8.      Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.

No comments:

Post a Comment